PERANGKAT
DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun
guna memenuhi tugas
Mata
Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen
Pengampu : Drs. H. Muslam, M. Ag. M. Pd.
Disusun oleh :
Dawi Zulfa Amalia :
(123911041)
Dina Fitriyani :
(123911042)
Nailur Rohmah :
(123911073)
M. Dafid Khusnul Khotib :
(123911063)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
I.
PENDAHULUAN
Dalam
suatu proses belajar-mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang akan
disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan
dengan bantuan media. Media dapat juga digunakan untuk mewakili apa yang kurang
mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan
bahan dapat di konkretkan dengan kehadiran media.
Disini
penulis akan mencoba memapakan tentang apa
yang dimaksud perangkat media pembelajaran? Bagaimana fungsi perangkat media
pembelajaran? Apa saja klasifikasi dari media pembelajaran?
II.
PEMBAHASAN
A. Perangkat
Media Pembelajaran
Dalam
pembicaraan tentang media, kita menjumpai beberapa istilah yang terkait dengan
perangkat media yaitu “materials” (bahan media), “equipment” (peralatan), “hard
ware” (perangkat keras), dan “soft ware” (perangkat lunak). Keempat istilah itu
mempunyai arti yang berbeda, tetapi semuanya adalah nama dari kompunen media
pembelajaran. Biasanya materials dihubungkan dengan equipment dan istilah
perangkat keras dikaitkan dengan perangkat lunak. Perangkat secara garis besar
bisa diartikan sebagai perlengkapan, maka perangkat pembelajaran merupakan
perlengkapan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Karena itu, jika
media pembelajaran diklasifikasikan menurut perangkatnya dapat dibedakan
menjadi perangkat keras dan perangkat lunak.
“Hardware” dan
“software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer,
namun kemudian diperluas pengunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
Hardware atau
perangkat keras adalah peralatan / perlengkapan untuk menyampaikan pesan yang
disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien, baik
berupa OHP, proyektor film, video, televisi, radio, komputer dan sebagainya.
Sedangkan soft ware atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada
material.[1]
Perangkat
pembelajaran atau merupakan bagian yang penting dari sebuah proses
pembelajaran. Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru yang tidak
memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar, bahkan yang lebih memprihatinkan
bahwa perangkat pembelajaran digunakan hanya sebatas administrasi dan formalitas,
dalam artian bahwa sang guru mengaplikasikan sesuatu yang berbeda dari
perangkat mengajarnya.
B. Peran
Perangkat Pembelajaran
Berikut adalah beberapa alasan
mengapa perangkat sangat penting bagi guru:
1. Perangkat
pembelajaran sebagai panduan
Perangkat
pembelajaran benar-benar memberi arah bagi seorang guru. Hal ini penting
mengingat proses pembelajaran adalah sesuatu yang sistematis dan terpola. Tak
sedikit guru yang hilang arah atau bingung ditengah-tengah proses pembelajaran
hanya karena tidak memiliki perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran
memberi panduan apa yang harus dilakukan seorang guru didalam kelas, memberi
panduan dalam mengembangkan teknik mengajar dan memberi panduan untuk merancang
perangkat yang lebih baik.
2. Perangkat
pembelajaran sebagai Tolak ukur
Seorang guru
yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil mengajarnya. Begitu pula
dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi diri nya
sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah dirancang teraplikasi di
dalam kelas. Hal ini penting untuk terus meningkatkan profesionalime seorang
guru. Hal ini bisa dimulai dengan membandingkan dari berbagai aktivitas dikelas,
strategi, metode atau bahkan langkah pembelajaran dengan data yang ada di perangkat
pembelajaran.
3. Perangkat
Pembelajaran sebagai Peningkatan Profesionalisme
Profesionalisme
seorang guru dapat ditingkatkan dengan perangkat pembelajaran, artinya perangkat
pembelajaran tidak hanya sebagai kelengkapan administrasi saja, tetapi lebih
sebagai media peningkatan profesionalisme. Seorang guru harus benar-benar
menggunakan dan mengembangkan Perangkat pembelajarannya. Memperbaiki segala
yang terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak, maka
kemampuan sang guru akan stagnant bahkan mungkin menurun.
4. Mempermudah
Proses Fasilitasi Pembelajaran
Dengan perangkat
pembelajaran, seorang guru bisa dengan mudah menyampaikan materi hanya dengan
melihat perangkatnya tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.[2]
C. Klasifikasi
Media Pembelajaran
Jenis media yang
dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang
sederhana, hingga pada media yang rumit dan canggih, berikut ini akan
dipaparkan ragam media pembelajaran.
1. Media
Audio
Pengertian media
audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (pita suara atau piringan suara) baik verbal (ke dalam kata-kata
atau bahasa lisan) maupun non verbal, yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar- mengajar.
Pengembangan
media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis
besar meliputi kegiatan perencenaan, produksi, dan evakuasi. Perencanaan
meliputi kegitan-kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran,
penenuan materi, format yang akan di dipergunakan daan penulisan skrip. Produksi
adalah kegiatan perekaman bahan, sehngga seluruh program yang telah direncanakan
dapat direkam dalam pita suara atau piringan suara.Evaluasi dimaksudkan sebagai
kegiatan untuk menilai program, apakah program tersebut bisa dipakai atau perlu
direvisi (disempurnakan) lagi.
Terdapat jenis media yang dapat
dikelompokkan dalam media audio, antara lain: radio, alat perekam pita
magnetik, pirngan hitam dan laboratorium bahasa.
Ø Radio
Berkat kemajuan
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat mnciptakan radio. Radio
merupaan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita
yang bagus dan aktual. Dapat mengetahui beberapa kejadian dan
peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
Radio juga dapat di jadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup
efektif. Oemar Hamalik (1985:125) “radio is a power full education tool;
teacher can use it effectively at all aducational levels and in nearly all
phase of education”
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa radio dapat merupakan alat
pendidikan yang digunakan secra efektif untuk seluruh level dan pase
pendidikan.[3]
Ø Alat
Perekam Pita Magnetik
Kaset tape
recorder adalah alat perekam yang menggunakan pita kaset. Pita tersebut
digulung-gulung pada kumparan yang berada dalam kotak yang disebut kotak. Pita
yang digunakan oleh cassete recorder itu adalah pita magnetik, berupa pita
plastik yang tipis dan elastis. Satu sisi permukaanya berkilat, sedangkan
permukaan lainnya kusam yang mengandung lapisan oksida besi yang magnetik.
Kalau pita itu berjalan dan permukaanya yang kusam menyentuh puting perekam
suara maka media magnetik mengatur partikel-partikel oksida besi yang terdapat
pada permukaan pita tersebut sesuai pola suara yang direkam.
Alat perekam
mempunyai 3 buah puting (head) yaitu:1. puting perekam (record head) untuk
merekam suara, 2. Putng suara (play head) untuk menghasil suara, dan 3. Puting
penghapus (erax head) untuk menghapus suara.[4]
Ø Laboratorium
Bahasa
Laboratorium
bahasa adalah alat untuk melath siswa untuk mendengar dan dan berbicara dalam
bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang di siapkan
sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik
akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa atau mahasiswa mendengarkan
suara guru atau suara radio cassete melalui headphone. Dengan jalan demikian
siswa dapat dengan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.
2. Media
Visual Dua Dimensi
Media visual dua
dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diperoyeksikan dan
terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan
pemakaanya. Ada beberapa jenis media visual dua dimensi antara lain 1) Overhead
Proyector, 2) Slide, 3)Filmstrip, 4) Microfon, dan 5) Opaque.
Ø Overhead
Proyector (OHP)
OHP atau media transparansi adalah media proyeksi visual
proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan, sebagai perangkat lunak. Bahan
transparan yang berisi pesan-pesan memerlukan alat proyeksi yang dinamakan Over
Head Projector (OHP).
Ø Slide
dan Filmstrip
Slide dan
filmstrips merupakan media yang diproyeksikan, dapat dilihat dengan mudah oleh
para siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar transparan yang diproyesikan
oleh cahaya (schining light) melalui proyektor. Biasanya ukuran slide 2x2 atau
3x4 cm. Bahan yang digunakan untuk slide dapat berupa ; a) ecthed glass, dapat
ditulis dengan tinta, tidak menyebar, dan dapat dibuat gambar pinggir yang
bagus, dan dapat ditulis dengan pensil biasa, b) coated glass, di sini dapat
dibuat gambar secara terperinci, bila digunakan tinta yang sesuai untuk itu, c)
sensitised glass, biasa digunakan unuk slide, fotografi yang tidak dicetak.
Operasi slide dapat pula disertakan suara (audio)
ataupun tanpa suara. Atau animasi (dihidupkan) dengan menggunakan beberapa
proyektor yang telah diprogram sedemikian rupa secara sinkron otomatis antara
operasi disolve- nya, suara dan gambarnya, sehingga menimbulkan kesan hidup.
Operasi seperti ini kebanyakan dipergunakan untuk keperluan suatu pertunjukkan
atau penampilan yang menghendaki adanya suatu impresi dan apresiasi.
Penggunaan filmstrips hampir sama dengan penggunaan
slide. Perbedaanya dalam sistem mounting; slide dalam bentuk Frame, sedangkan filmstrips dalam bentuk film
beruntun yang disatukan antar gambar satu dengan gambar berikutnya. Dengan
perbedaan ini mengakibatkan perbedaan dalam urutan pemtretanya. Pemotretan
untuk slide bisa dilakukan secara acak, sedangkan untuk flamstris harus menurut
urutan gambar yang telah ditetapkan dalam program.[5]
3. Media
Audio Visual Gerak
Teknologi audio
visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audo dan
visual. Media ini bisa berupa: film bersuara atau gambar hidup dan televisi.
Ø Film
Bersuara
Film sebagai
media audio visual adalah film yang bersuara. Film yan di maksud di sini adalah
film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan.
Banyak hal-hal yang dapat di jelaskan melalui film, antara lain tentang; proses
yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri,
keajaiban-keajaiban dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagai
industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu ketrampilan, sejarah kehidupan
orang- orang besar dan sebagainya.
Ø Televisi
Televisi adalah
sistem elektronik yng mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara
melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya
dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali kedalam cahaya
yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Pada zaman sekarang ini
teleisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau
melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit.
Ketika kita menyaksikan siaran peristiwa di suatu tempat, kita seakan-akan
mengamati dan menjalani pengalaman kehidupan nyata. Kita dapat mendengar dan
melihat, bahkan merasakaanya.[6]
4. Media
Grafis
Media grafis
termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan (reserve), dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbul
komunikasi visual. Menurut Aref S. Sadiman (1986) simbol-simbol tersebut harus
dipahami benar, artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efesien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak di grafiskan.
Media grafis
mempunyai jenis yang bermacam- macam, beberapa di antaranya yaitu sebagai
berikut:
Ø Grafik
Grafik
mungkin dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka.Suatu table gambar
dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun grafik dari data
yang sama menggambarkan intisari
informasi sekilas akan lebih efektif.[7]
Ø Bagan
(chart)
Media bagan atau
chart adalah suatu meda pengajaran yang penyajianya secara diegramatik dengan
menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang
menunjukkan perkembangan ide, objek, lambang, orang, keluarga ditinjau dari
sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan bisanya berupa ringkasan
visual suatu proses, perkembangan atau hubungan penting.
Ø Diagram
Diagram
merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Diagram
sering juga digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau
mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.[8]
Ø Poster
Poster adalah
media yang di harapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang
yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan pesan
singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang sangat besar.
Ø Peta
Peta berfungsi
untuk menyajikan data lokasi. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang
datar dengan skala tertentu melalui system proyeksi.[9]
Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi muncul berbagai jenis media. Ada
berbagai cara para pakar pendidikan untuk menggolong-golongkan media
pembelajaran, diantaranya yaitu:
a. Rudi
Bretz (1977) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu
suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk,
yaitu gambar visual, garis (linergraphic)
dan symbol. Disamping itu juga membedakan media siar (transmisi) dan media rekam (recording),
sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu:
1. Media
audio visual gerak
2. Media
audio visual diam
3. Media
audio semi gerak
4. Media
visual gerak
5. Media
visual diam
6. Media
visual semi gerak
7. Media
audio
8. Media
cetak
b. Oemar
Hamalik (1985: 63) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi 4 macam,
yaitu:
1. Alat-alat
visual yang dapat dilihat
2. Alat-alat
yang bersifat auditif (hanya dapat didengar)
3. Alat-alat
audiovisual (dapat didengar dan dilihat)
4. Dramatisasi,
bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan lain sebagainya.
c. Briggs
lebih menekankan pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat
ditimbulkan daripadanya itu sendiri, yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengan
karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di
samping itu, Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran. yaitu:
1. Obyek
2. model
3. suara
langsung
4. rekaman
audio
5. media
cetak
6. pembelajaran
terprogram
7. papan
tulis
8. media
transparansi
9. film
bingkai
10. film
rangkai
11. film
12. televisi
13. gambar.
d. Gagne
mengklasifikasikan media menjadi 7 macam, yaitu:
1. benda
untuk didemonstrasikan
2. komunikasi
lisan
3. media
cetak
4. gambar
diam
5. gambar
gerak
6. film
bersuara
7. mesin
belajar.
Ke tujuh macam
pengelompokan media tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi
fungsimenutut tingkat hirarki belajar yang dikembangkannya, yaitu pelontar
stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi
kondisi-kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu,
menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
e. Allen
Menurut Allen, terdapat sembilan
kelompok media, yaitu:
1. visual
diam
2. film
3. televisi
4. obyek
tiga dimensi
5. Rekaman
6. pelajaran
terprogram
7. demonstrasi
8. buku
teks cetak
9. sajian
lisan
f. Ibrahim
Menurut Ibrahim, media
dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan
perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu:
1. media
tanpa proyeksi dua dimensi
2. media
tanpa proyeksi tiga dimensi
3. media
audio
4. media
proyeksi
5. televisi, video, komputer.
g. Schramm
menggolongkan media menjadi media rumit, mahal, dan saderhana. Dia juga
mengelompokkan media menurut kemampuan dan daya liputan, yaitu:
1. Liputan
luas dan serentak
2. Liputan
terbatas pada ruangan
3. Media
untuk belajar individual
Di samping itu
para ahli media lainnya juga membagi jenis-jenis media pengajaran itu kepada:
1. Media
asli dan tiruan
2. Media
bentuk papan
3. Media
bagan dan grafis
4. Media
proyeksi
5. Media
dengar (audio)
6. Media
cetak atau printed atau printed material
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media
pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam
melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk
mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan,
materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang
efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. “Hardware”
dan “software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer,
namun kemudian diperluas pengunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
2. Hardware
atau perangkat keras adalah peralatan / perlengkapan untuk menyampaikan pesan
yang disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien.
3. Software
atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material.
4. Peran
Perangkat Pembelajaran:
a. Perangkat
pembelajaran sebagai panduan
b. Perangkat
pembelajaran sebagai Tolak ukur
c. Perangkat
Pembelajaran sebagai Peningkatan Profesionalisme
d. Mempermudah
Proses Fasilitasi Pembelajaran
5. Ada
beberapa pengklasifikasian media pembelajaran dari beberapa ahli, diantaranya
yaitu:
a. Media
audio visual gerak
b. Media
audio visual diam
c. Media
audio semi gerak
d. Media
visual gerak
e. Media
visual diam
f. Media
visual semi gerak
g. Media
audio
h. Media
cetak
B. Penutup
Demikianlah
makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran sangat penulis harapkan guna memperbaiki makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsyad,
Azhar, Media Pembelajaran. Jakarta:
Fajar Interpratama Offset, 2000
Asnawi,
Basyirudin Usman, Media Pembelajaran. Jakarta:
Ciputat Pers, 2002
Kustandi,
Abdullah, media Pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011
Sudjana,
Nana, Media Pembelajaran. Bandung: CV
Sinar Baru, 1997
http://dakwahdigital.blogspot.com/2012/11/pentingnya-perangkat-pembelajaran.html
4 April 2013 pukul 16:57
http://www.uin_malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2567:media-pembelajaran-2&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210 4 April 2013 pukul 16:49
[1]
http://www.uin-malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2567:media-pembelajaran-2&catid=35:artikel-dosen&Itemid=210 4 April 2013 pukul 16:49
[2]
http://dakwahdigital.blogspot.com/2012/11/pentingnya-perangkat-pembelajaran.html
April 4, 2013 16:57
[4]
Ibid hlm. 90
[5]
DR. Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung:
CV Sinar Baru, 1997) hlm. 115
[6]
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: fajar
interpratama offset, 2000) hlm.50
[7]
DR. Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung:
CV Sinar Baru, 1997) hlm. 39
[8]
Asnawi, Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 43
[9]
Cecep Kustandi, M.Pd, Media Pembelajaran,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011) hlm. 50