Senin, 20 Mei 2013

Makalah media pembelajaran


PERANGKAT DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen Pengampu : Drs. H. Muslam, M. Ag. M. Pd.





Disusun oleh :
Dawi Zulfa Amalia                                                        : (123911041)
Dina Fitriyani                                                                 : (123911042)
Nailur Rohmah                                                               : (123911073)
M. Dafid Khusnul Khotib                                             : (123911063)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

 
       I.         PENDAHULUAN
Dalam suatu proses belajar-mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang akan disampaikan dapat di bantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat juga digunakan untuk mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat di konkretkan dengan kehadiran media.
Disini penulis akan mencoba memapakan tentang apa yang dimaksud perangkat media pembelajaran? Bagaimana fungsi perangkat media pembelajaran? Apa saja klasifikasi dari media pembelajaran?

    II.            PEMBAHASAN
A.    Perangkat Media Pembelajaran
Dalam pembicaraan tentang media, kita menjumpai beberapa istilah yang terkait dengan perangkat media yaitu “materials” (bahan media), “equipment” (peralatan), “hard ware” (perangkat keras), dan “soft ware” (perangkat lunak). Keempat istilah itu mempunyai arti yang berbeda, tetapi semuanya adalah nama dari kompunen media pembelajaran. Biasanya materials dihubungkan dengan equipment dan istilah perangkat keras dikaitkan dengan perangkat lunak. Perangkat secara garis besar bisa diartikan sebagai perlengkapan, maka perangkat pembelajaran merupakan perlengkapan yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Karena itu, jika media pembelajaran diklasifikasikan menurut perangkatnya dapat dibedakan menjadi perangkat keras dan perangkat lunak.
“Hardware” dan “software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer, namun kemudian diperluas pengunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
Hardware atau perangkat keras adalah peralatan / perlengkapan untuk menyampaikan pesan yang disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien, baik berupa OHP, proyektor film, video, televisi, radio, komputer dan sebagainya. Sedangkan soft ware atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material.[1]
Perangkat pembelajaran atau merupakan bagian yang penting dari sebuah proses pembelajaran. Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak guru yang tidak memiliki perangkat pembelajaran saat mengajar, bahkan yang lebih memprihatinkan bahwa perangkat pembelajaran digunakan hanya sebatas administrasi dan formalitas, dalam artian bahwa sang guru mengaplikasikan sesuatu yang berbeda dari perangkat mengajarnya.

B.     Peran Perangkat Pembelajaran
Berikut adalah beberapa alasan mengapa perangkat sangat penting bagi guru:
1.      Perangkat pembelajaran sebagai panduan
Perangkat pembelajaran benar-benar memberi arah bagi seorang guru. Hal ini penting mengingat proses pembelajaran adalah sesuatu yang sistematis dan terpola. Tak sedikit guru yang hilang arah atau bingung ditengah-tengah proses pembelajaran hanya karena tidak memiliki perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran memberi panduan apa yang harus dilakukan seorang guru didalam kelas, memberi panduan dalam mengembangkan teknik mengajar dan memberi panduan untuk merancang perangkat yang lebih baik.
2.      Perangkat pembelajaran  sebagai Tolak ukur
Seorang guru yang profesional tentu mengevaluasi setiap hasil mengajarnya. Begitu pula dengan perangkat pembelajaran. Guru dapat mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah dirancang teraplikasi di dalam kelas. Hal ini penting untuk terus meningkatkan profesionalime seorang guru. Hal ini bisa dimulai dengan membandingkan dari berbagai aktivitas dikelas, strategi, metode atau bahkan langkah pembelajaran  dengan data yang ada di perangkat pembelajaran.
3.      Perangkat Pembelajaran sebagai Peningkatan Profesionalisme
Profesionalisme seorang guru dapat ditingkatkan dengan perangkat pembelajaran, artinya perangkat pembelajaran tidak hanya sebagai kelengkapan administrasi saja, tetapi lebih sebagai media peningkatan profesionalisme. Seorang guru harus benar-benar menggunakan dan mengembangkan Perangkat pembelajarannya. Memperbaiki segala yang terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak, maka kemampuan sang guru akan stagnant bahkan mungkin menurun.
4.      Mempermudah Proses Fasilitasi Pembelajaran
Dengan perangkat pembelajaran, seorang guru bisa dengan mudah menyampaikan materi hanya dengan melihat perangkatnya tanpa harus banyak berpikir dan mengingat.[2]

C.     Klasifikasi Media Pembelajaran
Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana, hingga pada media yang rumit dan canggih, berikut ini akan dipaparkan ragam media pembelajaran.
1.      Media Audio
Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara) baik verbal (ke dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun non verbal, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar- mengajar.
Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencenaan, produksi, dan evakuasi. Perencanaan meliputi kegitan-kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penenuan materi, format yang akan di dipergunakan daan penulisan skrip. Produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehngga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkam dalam pita suara atau piringan suara.Evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program, apakah program tersebut bisa dipakai atau perlu direvisi (disempurnakan) lagi.
Terdapat jenis media yang dapat dikelompokkan dalam media audio, antara lain: radio, alat perekam pita magnetik, pirngan hitam dan laboratorium bahasa.
Ø   Radio
Berkat kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, orang dapat mnciptakan radio. Radio merupaan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual. Dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio juga dapat di jadikan sebagai media pendidikan dan pengajaran yang cukup efektif. Oemar Hamalik (1985:125) “radio is a power full education tool; teacher can use it effectively at all aducational levels and in nearly all phase of education”
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa radio dapat merupakan alat pendidikan yang digunakan secra efektif untuk seluruh level dan pase pendidikan.[3]
Ø   Alat Perekam Pita Magnetik
Kaset tape recorder adalah alat perekam yang menggunakan pita kaset. Pita tersebut digulung-gulung pada kumparan yang berada dalam kotak yang disebut kotak. Pita yang digunakan oleh cassete recorder itu adalah pita magnetik, berupa pita plastik yang tipis dan elastis. Satu sisi permukaanya berkilat, sedangkan permukaan lainnya kusam yang mengandung lapisan oksida besi yang magnetik. Kalau pita itu berjalan dan permukaanya yang kusam menyentuh puting perekam suara maka media magnetik mengatur partikel-partikel oksida besi yang terdapat pada permukaan pita tersebut sesuai pola suara yang direkam.
Alat perekam mempunyai 3 buah puting (head) yaitu:1. puting perekam (record head) untuk merekam suara, 2. Putng suara (play head) untuk menghasil suara, dan 3. Puting penghapus (erax head) untuk menghapus suara.[4]
Ø   Laboratorium Bahasa
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melath siswa untuk mendengar dan dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang di siapkan sebelumnya. Dalam laboratorium bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang telah tersedia. Siswa atau mahasiswa mendengarkan suara guru atau suara radio cassete melalui headphone. Dengan jalan demikian siswa dapat dengan segera memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuatnya.
2.      Media Visual Dua Dimensi
Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elektronik yang diperoyeksikan dan terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaanya. Ada beberapa jenis media visual dua dimensi antara lain 1) Overhead Proyector, 2) Slide, 3)Filmstrip, 4) Microfon, dan 5) Opaque.
Ø   Overhead Proyector (OHP)
OHP atau media transparansi adalah media proyeksi visual proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan, sebagai perangkat lunak. Bahan transparan yang berisi pesan-pesan memerlukan alat proyeksi yang dinamakan Over Head Projector (OHP).
Ø   Slide dan Filmstrip
Slide dan filmstrips merupakan media yang diproyeksikan, dapat dilihat dengan mudah oleh para siswa di kelas. Slide adalah sebuah gambar transparan yang diproyesikan oleh cahaya (schining light) melalui proyektor. Biasanya ukuran slide 2x2 atau 3x4 cm. Bahan yang digunakan untuk slide dapat berupa ; a) ecthed glass, dapat ditulis dengan tinta, tidak menyebar, dan dapat dibuat gambar pinggir yang bagus, dan dapat ditulis dengan pensil biasa, b) coated glass, di sini dapat dibuat gambar secara terperinci, bila digunakan tinta yang sesuai untuk itu, c) sensitised glass, biasa digunakan unuk slide, fotografi yang tidak dicetak.
             Operasi slide dapat pula disertakan suara (audio) ataupun tanpa suara. Atau animasi (dihidupkan) dengan menggunakan beberapa proyektor yang telah diprogram sedemikian rupa secara sinkron otomatis antara operasi disolve- nya, suara dan gambarnya, sehingga menimbulkan kesan hidup. Operasi seperti ini kebanyakan dipergunakan untuk keperluan suatu pertunjukkan atau penampilan yang menghendaki adanya suatu impresi dan apresiasi.
             Penggunaan filmstrips hampir sama dengan penggunaan slide. Perbedaanya dalam sistem mounting; slide dalam bentuk  Frame, sedangkan filmstrips dalam bentuk film beruntun yang disatukan antar gambar satu dengan gambar berikutnya. Dengan perbedaan ini mengakibatkan perbedaan dalam urutan pemtretanya. Pemotretan untuk slide bisa dilakukan secara acak, sedangkan untuk flamstris harus menurut urutan gambar yang telah ditetapkan dalam program.[5]
3.      Media Audio Visual Gerak
Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audo dan visual. Media ini bisa berupa: film bersuara atau gambar hidup dan televisi.
Ø  Film Bersuara
Film sebagai media audio visual adalah film yang bersuara. Film yan di maksud di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat di jelaskan melalui film, antara lain tentang; proses yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, keajaiban-keajaiban dalam alam, tatacara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan sesuatu ketrampilan, sejarah kehidupan orang- orang besar dan sebagainya. 
Ø  Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yng mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara kedalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali kedalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Pada zaman sekarang ini teleisi dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Ketika kita menyaksikan siaran peristiwa di suatu tempat, kita seakan-akan mengamati dan menjalani pengalaman kehidupan nyata. Kita dapat mendengar dan melihat, bahkan merasakaanya.[6]
4.      Media Grafis
Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan (reserve), dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbul komunikasi visual. Menurut Aref S. Sadiman (1986) simbol-simbol tersebut harus dipahami benar, artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efesien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak di grafiskan.
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam- macam, beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut:
Ø   Grafik
Grafik mungkin dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka.Suatu table gambar dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun grafik dari data yang sama  menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif.[7]
Ø   Bagan (chart)
Media bagan atau chart adalah suatu meda pengajaran yang penyajianya secara diegramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan perkembangan ide, objek, lambang, orang, keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan bisanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan penting.
Ø   Diagram
Diagram merupakan susunan garis-garis dan menyerupai peta dari pada gambar. Diagram sering juga digunakan untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.[8]
Ø   Poster
Poster adalah media yang di harapkan mampu mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya. Poster merupakan media komunikasi  yang efektif untuk menyampaikan pesan singkat, padat, dan impresif, karena ukurannya yang sangat besar.
Ø   Peta
Peta berfungsi untuk menyajikan data lokasi. Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui system proyeksi.[9]
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi muncul berbagai jenis media. Ada berbagai cara para pakar pendidikan untuk menggolong-golongkan media pembelajaran, diantaranya yaitu:
a.       Rudi Bretz (1977) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (linergraphic) dan symbol. Disamping itu juga membedakan media siar (transmisi) dan media rekam (recording), sehingga terdapat 8 klasifikasi media, yaitu:
1.      Media audio visual gerak
2.      Media audio visual diam
3.      Media audio semi gerak
4.      Media visual gerak
5.      Media visual diam
6.      Media visual semi gerak
7.      Media audio
8.      Media cetak
b.      Oemar Hamalik (1985: 63) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi 4 macam, yaitu:
1.      Alat-alat visual yang dapat dilihat
2.      Alat-alat yang bersifat auditif (hanya dapat didengar)
3.      Alat-alat audiovisual (dapat didengar dan dilihat)
4.      Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan lain sebagainya.
c.       Briggs lebih menekankan pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang dapat ditimbulkan daripadanya itu sendiri, yakni kesesuaian rangsangan tersebut dengan karakteristik siswa, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya. Di samping itu, Briggs mengidentifikasi 13 macam media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran.   yaitu:
1.      Obyek
2.      model
3.      suara langsung
4.      rekaman audio
5.      media cetak
6.      pembelajaran terprogram
7.      papan tulis
8.      media transparansi
9.      film bingkai
10.  film rangkai
11.  film
12.  televisi
13.  gambar.
d.      Gagne mengklasifikasikan media menjadi 7 macam, yaitu:
1.      benda untuk didemonstrasikan
2.      komunikasi lisan
3.      media cetak
4.      gambar diam
5.      gambar gerak
6.      film bersuara
7.      mesin belajar.
Ke tujuh macam pengelompokan media tersebut kemudian dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsimenutut tingkat hirarki belajar yang dikembangkannya, yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi-kondisi eksternal, menuntun cara berfikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi umpan balik.
e.       Allen
Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu:
1.      visual diam
2.      film
3.      televisi
4.      obyek tiga dimensi
5.      Rekaman
6.      pelajaran terprogram
7.      demonstrasi
8.      buku teks cetak
9.      sajian lisan
f.       Ibrahim
Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu:
1.      media tanpa proyeksi dua dimensi
2.      media tanpa proyeksi tiga dimensi
3.      media audio
4.      media proyeksi
5.       televisi, video, komputer.
g.      Schramm menggolongkan media menjadi media rumit, mahal, dan saderhana. Dia juga mengelompokkan media menurut kemampuan dan daya liputan, yaitu:
1.      Liputan luas dan serentak
2.      Liputan terbatas pada ruangan
3.      Media untuk belajar individual
Di samping itu para ahli media lainnya juga membagi jenis-jenis media pengajaran itu kepada:
1.      Media asli dan tiruan
2.      Media bentuk papan
3.      Media bagan dan grafis
4.      Media proyeksi
5.      Media dengar (audio)
6.      Media cetak atau printed atau printed material
Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik pebelajar, akan sangat menunjang efisiensi dan efektivitas proses dan hasil pembelajaran.

 III.            PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      “Hardware” dan “software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer, namun kemudian diperluas pengunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
2.      Hardware atau perangkat keras adalah peralatan / perlengkapan untuk menyampaikan pesan yang disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien.
3.      Software atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material.
4.      Peran Perangkat Pembelajaran:
a.       Perangkat pembelajaran sebagai panduan
b.      Perangkat pembelajaran  sebagai Tolak ukur
c.       Perangkat Pembelajaran sebagai Peningkatan Profesionalisme
d.      Mempermudah Proses Fasilitasi Pembelajaran
5.      Ada beberapa pengklasifikasian media pembelajaran dari beberapa ahli, diantaranya yaitu:
a.   Media audio visual gerak
b.   Media audio visual diam
c.   Media audio semi gerak
d.   Media visual gerak
e.   Media visual diam
f.    Media visual semi gerak
g.   Media audio
h.   Media cetak



B.     Penutup
Demikianlah makalah yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan guna memperbaiki makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

 
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpratama Offset, 2000
Asnawi, Basyirudin Usman, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers, 2002
Kustandi, Abdullah, media Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
Sudjana, Nana, Media Pembelajaran. Bandung: CV Sinar Baru, 1997






[3] Asnawi, Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 83


[4] Ibid hlm. 90
[5] DR. Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: CV Sinar Baru, 1997) hlm. 115
[6] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: fajar interpratama offset, 2000) hlm.50

[7] DR. Nana Sudjana, Media Pengajaran, (Bandung: CV Sinar Baru, 1997) hlm. 39
[8] Asnawi, Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002) hlm. 43
[9] Cecep Kustandi, M.Pd, Media Pembelajaran, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011) hlm. 50
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar