Senin, 23 Desember 2013

E-LEARNING SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN ALTERNATIF




Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Kita dapat dengan mudah mengakses informasi dari belahan bumi manapun hanya dalam hitungan detik. Di Era globalisasi ini, mau tidak mau, manusia dituntut untuk terus mengikuti kemajuan teknologi informasi yang luar biasa. Dalam konteks pendidikan sendiri, internet sebagai salah satu perkembangan teknologi masa kini menjadi salah satu media alternatif dalam proses belajar mengajar.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, ada kalanya seorang guru atau pembelajar tidak dapat pergi ke sekolah atau instansi pendidikan untuk memberikan pelajaran secara langsung kepada siswa, dalam keadaan seperti itu, seringkali proses belajar mengajar menjadi terhambat, oleh karena itu dengan adanya metode e-learning, diharapkan mampu menjadi metode alternatif untuk menggantikan peran guru secara tidak langsung, selain itu juga bisa menumbuhkan rasa semangat belajar bagi peserta didik sehingga materi pembelajaran dapat dicerna dengan optimal.
E-learning merupakan proses pembelajaran efektif dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyampaian data/materi. Melalui e-learning, proses pembelajaran tidak hanya terfokus pada tindakan dalam kelas, namun dapat dilakukan dimanapun pembelajar dan anak didik berada.
Globalisasi memiliki dampak yang beragam bagi kehidupan manusia, salah satunya dalam konteks pendidikan dan teknologi. Dalam konteks inilah bidang-bidang kehidupan umat manusia yang kurang siap dalam menghadapi globalisasi perlu bebenah diri, terutama dalam bidang pendidikan. Karena, pendidikan adalah tonggak utama sebagai sarana untuk membentuk karakter dan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, seiring perkembangan zaman, mau tidak mau segala komponen pendidikan harus mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat. Hal itu menandakan bahwa sudah semestinya pendidik atau pihak pembelajar memiliki kepentingan untuk membentuk karakter dan sumber daya manusia yang siap bergulat menghadapi arus globalisasi.
Bill Gates pernah berkata bahwa “the near future everything will be on the internet, hal itu menunjukkan bahwa internet sebagai salah satu produk dari perkembangan teknologi informasi dan komukasi telah menguasai segala ranah kehidupan. Disamping itu, pembelajaran merupakan salah satu bagian penting dari pendidikan, yang mana proses dalam pembelajaran sangat menentukan apakah tujuan pendidikan dapat tercapai dengan optimal ataukah justru sebaliknya, tujuan pendidikan mengalami kegagalan.
Menurut Musthofa Rembangy (2008: 152), Praktik pembelajaran dalam artian sederhana ialah serangkaian proses belajar yang terdiri dari berbagai komponen belajar baik dari subjek belajar, objek belajar, strategi, media, alat pembelajaran maupun evaluasi yang berorientasi pada tercapainya tujuan yang hendak dicapai.
E-learning disini berlaku sebagai strategi, media maupun alat pembelajaran yang memfasilitasi subjek dan objek pembelajaran agar proses pembelajaran lebih efisien dan menyenangkan. E-learning sebagai salah satu produk teknologi pendidikan berusaha mengatasi masalah pendidikan dan memfasilitasi pemecahan pembelajaran pada manusia dimana saja, kapan saja, dengan cara apa saja dan oleh siapa saja. E-learning berkembang karena adanya kebutuhan tuntutan zaman, yaitu kebutuhan untuk belajar lebih efektif, lebih efisian, lebih praktis, dan sebagainya.
Timbul Pardede (2012:5) mengemukakan bahwa metode penyampaian materi e-learning, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1.     Synchronous e-learning, proses pembelajaran disampaikan secara langsung. Proses pembelajaran dilakukan secara real time, di mana pengajar dan peserta didik dapat berkomunikasi secara online pada waktu yang sama di ruang atau tempat yang berbeda, misalnya: Video Conference, teleconference, chatting, skype, dan sebagainya.
2.  Asynchronous e-learning, proses pembelajaran disampaikan tidak secara langsung atau tidak secara bersamaan. Sistem e-learning berupa LMS dan konten baik berbasis teks atau multimedia sangat berperan. Aplikasi yang tidak bergantung pada waktu dan tempat dimana pengajar dan peserta didik dapat mengakses ke sistem dan melakukan komunikasi antar mereka yang disesuaikan dengan waktu dan tempat masing-masing pengguna. Pengajar menyampaiakan materi pembelajaran melalui teks/audio/video, komputer atau lainnya, dan peserta didik merespon pada lain waktu. Misalnya pengajar menyampaikan materi pembelajaran dan peserta didik merespon melalui web atau email.
Dengan adanya e-learning, penyampaian materi pembelajaran tidak lagi terkesan  monotone, karena bentuk penrasferan ilmu pengetahuan tidak hanya melalui ceramah guru, namun juga dengan mencari referensi dari pihak lain mengenai materi yang terkait. Disini peran guru (pembelajar) bukan  sebagai pusat ilmu pengetahuan, namun hanya sebagai pengamat dan pembimbing. Guru (pembelajar) dituntut agar lebih kreatif dan inovatif agar bisa menjadi pancingan bagi anak didiknya. Tentu saja hal ini akan sangat bermanfaat bagi pembelajar dan peserta didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Harapan penulis, agar kedepannya metode e-learning dapat terus dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran di Indonesia agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin maju dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Pemerintah sebagai instituisi yang terkait juga di harapkan dapat membantu mengoptimalkan penerapan metode e-learning dalam proses pembelajaran dengan cara memfasilitasi sekolah-sekolah dengan adanya jaringan internet gratis untuk pendidikan.



Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar