Minggu, 27 April 2014

evaluasi program pendidikan





I.            PENDAHULUAN
Dalam manajemen, terdapat beberapa fungsi pokok. Fungsi evaluasi merupakan salah satu di antaranya. Kegiatan evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sesuatu apapun yang terprogram, tak terkecuali bagi program pembelajaran sabagai bagian dari program pendidikan dalam arti makro. Melakasanakan evaluasi terhadap program pendidikan merupakan tugas bagi seorang evaluator dalam manajemen sekolah, namun bukan berarti hanya evaluator saja yang harus memahami model-model evaluasi program pendidikan. Para pendidik dan calon pendidik serta praktisi lain yang berkecimpung di dalam program pendidikan perlu memahaminya.
Oleh karena itu, kami akan mencoba sedikit memaparkan tengatang evaluasi program pendidikan agar kita semua bisa memahami dan mempersiapkan diri pada suatu hari nanti.

II.         RUMUSAN MASALAH
A.    Apa Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Program?
B.     Bagaimana Tujuan dan Fungsi Program?
C.     Bagaimana Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program?
D.    Apa saja Objek atau Sasaran Evaluasi Program?
E.     Bagaimana Cara Melaksanakan Evaluasi Program?
F.      agaimana Menyusun Laporan Evaluasi Program?

III.      PEMBAHASAN
A.      Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Program
Ada tiga istilah yang digunakan dan perlu disepakati pemakaiannya, sebelum disampaikan uraian lebih lanjut tentang evaluasi program, yaitu “evaluasi (evaluation)”, “pengukuran (measurement)”, “dan penilaian (assessment).
Evaluasi berasal dari kata evaluation (bahasa inggris). Kata tersebut diserap ke dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi”. Istilah “penilaian” merupakan kata benda dari “nilai”. Pengertian “pengukuran” mengacu pada kegiatan membandingkan sesuatu hal dengan satuan ukuran tertentu, sehingga sifatnya menjadi kuantitatif.[1]
Menurut pengertian secara umum, “program” dapat diartikan sebagai “rencana”. Jika seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya sudah lulus dalam menyelesaikan pendidikan disekolah yang diikuti maka arti “program” dalam kalimat tersebut adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Rencana ini mungkin berupa keinginan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, membantu orang tua dalam membina usaha, atau mungkin belum menentukan program apapun.[2]
Definisi evaluasi program yang kami kutip dalam buku evaluasi program pendidikan yang dikemukakan oleh Ralph Tyler, mengatakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terealisasikan. Menurut Cronbach (1963) dan Sufflebeam (1971), mengemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Sehubungan dengan definisi tersebut Standford Evolution Consersium Group menegaskan bahwa evaluator menyediakan informasi, evaluator bukanlah pengambil keputusan tentang suatu program(Cronbach:1982).[3]
Adapun menurut Joint Committee On Standars For Educational Evaluation (1981:12) program evaluations that assess educational activities which provide service on a continuing basis and often involve curricular offerings. Evaluasi program merupakan evaluasi yang menilai aktifitas dibidang pendidikan dengan menyediakan data yang berkelanjutan. Dengan demikian evaluasi program merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan secara cermat untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan atau keberhasilan suatu program dengan cara mengetahui efektivitas masing-masing komponennya, baik terhadap program yang sedang berjalan maupun program yang telah berlalu.[4]

B.       Tujuan dan Fungsi Evaluasi Program
1.      Tujuan Evaluasi Program
Tujuan diadakannya evaluasi program adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator program ingin mengetahui bagian mana dari komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana dan apa sebabnya. Oleh karena itu, sebelum mulai dengan langkah evaluasi, evaluator perlu memperjelas dirinya dengan apa tujuan program yang akan dievaluasi.
2.      Fungsi Evaluasi Program
Dengan mengetahui makna evaluasi (penilaian) ditinjau dari beberapa segi dalam sisitem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan  bahwa fungsi penilaian ada beberapa hal:
a.       Penilaian berfungsi selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya. Penilaian itu mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1)      Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu,
2)      Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya,
3)      Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa,
4)      Untuk memilih siswa yang sudah paham dan berhak meninggalkan sekolah, dan sebagainya.
b.      Penilaian bernilai diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Jadi dengan mengaadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya.
c.       Penilaian berfungsi sebagai penempatan
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara barat, adalah sistem belajar sendiri. belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul, atau paket belajar yang lain. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang siswa harus ditempatkan. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
d.      Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi keempat dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.[5]

C.      Ciri-ciri dan Persyaratan Evaluasi Program
Sejalan dengan pengertian yang terkandung di dalamnya, maka evaluasi memiliki ciri-ciri dan persyaratan sebagai berikut:
1.        Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah yang berlaku bagi penelitian pada umumnya.
2.        Peneliti harus berfikir secara sistematis, yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dari objek yang dievaluasi.
3.        Agar dapat mengetahui secara rinci kondisi dari objek yang dievaluasi, perlunya identifikasi komponen yang berkedudukan sebagai faktor penentu bagi keberhasilan program.
4.        Menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur sebagai perbandingan dalam menentukan kondisi nyata dari data yang diperoleh dan untuk mengambil kesimpulan.
5.        Dalam melakukan kegiatan evaluasi program peneliti harus berkiblat pada tujuan kegiatan sebagai standar, kriteria, atau tolak ukur.
6.        Agar informasi yang diperoleh dapat menggambarkan kondisi nyata secara rinci untuk mengetahui bagian mana program yang belum terlaksana, maka perlu identifikasi komponen yang dilanjutkan dengan identifikasi subkomponen, sampai pada indikator program yang dievaluasi.
7.        Standar, kriteria, atau tolak ukur diterapkan pada indikator, yaitu bagian yang paling kecil dari program agar dapat dengan cermat diketahui letak kelemahan dari proses kegiatan.
8.        Dari hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat sehingga dapat ditentukan tindak lanjut secara tepat.[6]

D.      Obyek atau Sasaran Evaluasi Program
Untuk dapat mengenal sasaran evaluasi secara cermat, kita perlu memusatkan perhatian pada aspek-aspek yang bersangkut-paut dengan keseluruhan kegiatan belajar-mengajar. Untuk itu ada baiknya kita mengenal kembali model transformasi proses pendidikan formal di sekolah. di dalam proses transformasi, siswa yang baru masuk mengikuti proses pendidikan dipandang sebagai bahan mentah yang akan diolah (ditransformasikan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi) melalui proses pengajaran. Siswa yang baru masuk (input) ini memiliki karakteristik atau kekhususan sendiri-sendiri, yang banyak mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Disamping itu ada masukan lain yang juga berpengaruh dalam keberhasilam belajar siswa, yaitu masukan instrumental dan lingkungan. Yang dapat dimasukkan sebagai masukan instrumental adalah materi/kurikulum, guru, metode mengajar, dan sarana pendidikan (alat, bahan, dan media belajar). Siswa yang sudah dimasukkan ke dalam alat pemproses yaitu transformasi, dan sudah menjadi bahan jadi, dikenal dengan istilah hasil atau keluaran (output).

Lingkungan bukan manusia
Proses transformasi
Materi/ kurikulum
guru
Metode mengajar
Output
(keluaran)
Sarana (media/alat)
Input
(masukan
Lingkungan manusia
 





                                                                                                       

Gambar proses transformasi belajar mengajar.[7]

E.       Cara mencari Evaluasi Program
Apabila guru ingin melakukan evaluasi program dengan lebih seksama, misalnya ingin menelusuri secara khusus latar belakang keluarga siswa, terlebih dahulu harus menyusun evaluasi sekaligus instrument pengumpulan data. Mengenai bagaimana menyiapkan instrument untuk angket, pedoman wawancara, pedoman pengamatan, dan sebagainya, dapat dipelajari dari buku-buku penelitian. Sebagai cara yang paling sederhana adalah mengadakan pencatatan terhadap peristiwa  yang dialami dari kegiatan sehari-hari dikelas.
Deretan pertanyaan yang diajukan berpangkal dari komponen-komponen transformasi yang sudah kita ketahui dalam uraian diatas. berikut ini disampaikan beberapa contoh:
1)      Pertanyaan tentang siswa:
a)      Apakah kehadiran siswa sudah baik? Lengkap dan tepat waktu?
b)      Apakah siswa tertarik pada pelajaran kita? Jika tidak atau kurang apakah kira-kira sebabnya?
c)      Apakah siswa tidak enggan melibatkan diri dalam kegiatan belajar- mengajar ? dan sebagainya.
2)      Pertanyaan tentang guru:
a)      Apakah sebelum mengajar guru sudah menguasai meteri yang akan diajarkan dengan sebaik-baiknya?
b)      Apakah guru dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa?
c)      Apakah guru dapat berlaku adil terhadap siswa?
d)     Apakah guru sudah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada siswa? Dan sebagainya.
3)      Pertanyaan tentang kurikulum:
a)      Seberapa tinggikah tingkat pemahaman guru terhadap materi yang tertera dalam GBPP?
b)      Apakah guru dapat menyajikan materi secara urut seperti urutan penyajian dalam GBPP?
c)      Apakah materi yang tertera dalam GBPP tidak terlalu sulit bagi siswa untuk kelas yang bersangkutan?
d)     Bagaimanakah kaitan materi dalam GBPP mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain? Dan sebagainya.
4)      Pertanyaan tentang sarana:
a)      Apakah pokok bahasan yang memerlukan alat peraga sudah dipenuhi kebutuhannya?
b)      Apakah alat peraga yang dipilih sudah tepat?
c)      Apakah guru sudah terampil menggunakan alat peraga?
d)     Apakah siswa sudah cukup dilibatkan dalam penggunaan alat peraga? Dan sebagainya.
5)      Pertanyaan tentang metode dan pendekatan:
a)      Apakah dengan metode yang digunakan, hasil belajar siswa sudah cukup tinggi?
b)      Apakah dengan metode yang dipilih ini siswa mengikuti pelajaran dengan bergairah?
c)      Dengan pengelompokan yang diambil, apakah semua siswa sudah terlibat dengan aktif?
d)     Apakah hasil tugas yang diselesaikan oleh siswa tidak terlihat bahwa satu dua orang siswa mendominasi kawannya dalam bekerja? Dan sebagainya.
6)      Pertanyaan tentang lingkungan manusia:
a)      Apakah guru sudah memanfaatkan orang-orang yang ada dilingkungan siswa untuk menunjang pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar?
b)      Adakah orang disekitar siswa yang mempunyai pengaruh kurang baik terhadap siswa? Andaikata ada,  apakah guru sudah mengambil langkah dengan tepat?
c)      Apakah guru sudah mengarahkan siswa untuk mencoba memanfaatkan orang-orang yang ada sebagai manusia sumber untuk menambah pengetahuannya? Dan sebagainya.
7)      Pertanyaan tentang lingkungan bukan manusia:
a)      Apakah guru sudah memanfaatkan dengan baik hal-hal yang ada dilingkungan siswa untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar?
b)      Apakah siswa sudah diarahkan untuk memanfaatkan lingkungan menurut kepentingan mereka sendiri? dan sebagainya.[8]

F.       Menyusun Laporan Evaluasi Program
Produk fisik sebuah evaluasi terlihat pada laporan tertulisnya. Laporan tertulis harus disusun oleh seorang atau tim evaluator, sehingga hasil evaluasinya dapat dipublikasikan dengan baik secara luas kepada orang atau pihak lain.
Setiap laporan evaluasi biasanya memuat empat hal pokok, yaitu:
1.        Permasalahan,
2.        Metodologi evaluasi,
3.        Hasil evaluasi, dan
4.        Kesimpulan atas hasil evaluasinya.[9]
Laporan evaluasi tak ubahnya seperti laporan penelitian, ada yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dan ada yang menggunakan pendekatan kualitatif. Laporan evaluasi yang menggunakan pendekatan kuantitatif umumnya mempunyai susunan laporan yang relative tetap, biasanya terdiri atas lima atau enam bab, seperti berikut:
Bab I   : Pendahuluan
Bab II  : Pembahasan Kepustakaan
Bab III            : Metodologi Evaluasi
Bab IV            : Hasil Evaluasi
Bab V  : Pembahasan Hasil Evaluasi
Bab VI            : Kesimpulan dan Rekomendasi
Pada bab pendahuluan, biasanya terdapat subbab seperti:
1.        Latar Belakang Masalah
2.        Rumusan Masalah
3.        Tujuan Evaluasi
4.        Manfaat Evaluasi
5.        Batasan Konsep/istilah/ variabel evaluasi.
Pada bab Pembahasan Kepustakaan, subbabnya sangat bergantung pada jumlah topik atau masalah dan garis miring atau bangunan teori yang melandasi pelaksanaan evaluasi. Tujuannya untuk menunjukkan sejumlah konsep, teori, data, temuan-temuan yang bersangkut paut dengan masalah evaluasi sehingga masalah yang dievaluasi menjadi lebih jelas dan kedudukannya dalam kerangka khazanah pengetahuan/ kepustakaan terbukti sudah ada.
Pada bab Metodologi Evaluasi, subbabnya meliputi tipe/ pendekatan/ model evaluasi yang dilakukan, populasi dan sampel evaluasi, metode pengumpulan data, istrumen pengukuran variabel dan metode/ teknik/ strategi analisi data.
Bab yang menyajikan Hasil Evaluasi, subbabnya sangat bergantung pada jumlah topik/ masalah evaluasi. Jika yang dievaluasi melibatkan lima aspek maka subbabnya tentu lima, apabila melibatkan tujuh aspek maka subbabnyapun tujuh, demikian seterusnya.
Bab Pembahasan Hasil Evaluasi biasanya menguraikan dan membahas keseluruhan hasil evaluasi beserta tinjauan kepustakaan yang ada, hasil-hasil evaluasi yang lain, dan metodologi evaluasi yang digunakan, guna diperbandingkan satu dengan yang lain, dilacak keterkaitannya satu dengan yang lain, dan metolodologi evaluasi yang digunakan, guna diperbandingkan satu dengan yang lain, dilacak keterkaitannya satu dengan yang lain, dan bahkan dievaluasi satu dengan yang lain sehingga kita dapat “menempatkan” bagaimana posisi hasil/ temuan evaluasi tersebut dalam perspektif khazanah pengetahuan/ teori yang telah ada.
Bab Kesimpulan dan Rekomendasi biasanya terdiri atas subbab kesimpulan evaluasi dan subbab saran-saran.[10]

IV.      KESIMPULAN
Menurut Joint Committee On Standars For Educational Evaluation (1981:12) program evaluations that assess educational activities which provide service on a continuing basis and often involve curricular offerings. Evaluasi program merupakan evaluasi yang menilai aktifitas dibidang pendidikan dengan menyediakan data yang berkelanjutan.
Tujuan diadakannya evaluasi program adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan program dengan langkah keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator program ingin mengetahui bagian mana dari komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana dan apa sebabnya.
Fungsi evaluasi program meliputi : Penilaian berfungsi selektif, Penilaian bernilai diagnostik, Penilaian berfungsi sebagai penempatan, dan Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Ciri dan persyaratan evaluasi program : Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah yang berlaku, Peneliti harus berfikir secara sistematis, perlunya identifikasi komponen, menggunakan standar, kriteria, atau tolak ukur, hasil penelitian harus dapat disusun sebuah rekomendasi secara rinci dan akurat.
Obyek atau sasaran evaluasi program meliputi : materi/kurikulum, guru, metode mengajar, dan sarana pendidikan (alat, bahan, dan media belajar).
Cara melaksanakan evaluasi program terlebih dahulu harus menyusun evaluasi sekaligus instrument pengumpulan data. Sebagai cara yang paling sederhana adalah mengadakan pencatatan terhadap peristiwa  yang dialami dari kegiatan sehari-hari dikelas.
Laporan evaluasi tak ubahnya seperti laporan penelitian, ada yang menggunakan pendekatan kuantitatif, dan ada yang menggunakan pendekatan kualitatif.

V.         PENUTUP
Demikianlah makalah Dasar-Dasar Manajemen yang kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu kami selaku penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan makalah kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.


[1] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2010), hlm.1
[2] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2010), hlm.3
[3] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2010), hlm.5
[4] Prof.Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd, EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN, (Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR: 2009), hlm.9-10

[5] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, DASAR-DASAREVALUASI PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2011), hlm.10-11
[6] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2010), hlm. 8-9
[7] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, DASAR-DASAREVALUASI PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2011), hlm.294-295
[8] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, DASAR-DASAREVALUASI PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2011), hlm.303-305
[9] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2010), hlm.200
[10] Prof. Dr. Suharsini Arikunto, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, (Jakarta: BUMI AKSARA, 2010), hlm.202-204 



DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini, EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN, Jakarta: BUMI AKSARA, 2010.
Arikunto, Suharsini, DASAR-DASAREVALUASI PENDIDIKAN, Jakarta: BUMI AKSARA, 2011.
Widoyoko, Eko Putro, EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN, Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR: 2009.