LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN KE MUSEUM RONGGOWARSITO SEMARANG
Disusun guna
memenuhi tugas
Mata Kuliah
Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu
M. Rikza Chamami, M. SI
Disusun oleh:
Dina Fitriyani (123911042)
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
I.
PENDAHULUAN
Museum
Ronggowarsito terletak di Jl. Abdulrachman Saleh Semarang, museum ini merupakan
bangunan dua lantai yang menyimpan koleksi kerajinan
dan seni Jawa, foto dokumenter, keris, lukisan, dan warisan budaya Jawa lainnya.
Museum Ronggowarsito Semarang dilengkapi auditorium, perpustakaan,
laboratorium, gudang dan taman. Di museum ini ada empat gedung utama,
masing-masing dua lantai. Di delapan ruang gedung yang luasnya masing-masing
400 m2 itu terdapat sekitar 40.000 koleksi, dari mulai jaman prasejarah hingga
jaman setelah proklamasi kemerdekaan.
Gedung
A lantai 1 disebut Ruang Sejarah Alam dengan koleksi Kosmologis, Geologi dan
Geografika, serta Ekologi. Sedangkan di lantai 2 terdapat ruang Palaeontologi,
Palaeobotani, Paleozoologi, dan Palaeoantropologika. Gedung B disebut Ruang
Sejarah Peradaban Kebudayaan, dengan koleksi budaya Hindu, Budha, Islam, Eropa
dan kraton. Gedung B lantai 2 terdapat koleksi benda purbakala dari jaman batu,
jaman logam, dan peradaban Polinesia. Gedung C merupakan Ruang Sejarah
Perjuangan Bangsa Dan Etnografi. Sedangkan Gedung D merupakan Ruang Era
Pembangunan, dan Gedung D Lantai 2 merupakan Ruang Kesenian.
II.
HASIL KUNJUNGAN
Didalam museum
ini ada 4 gedung, pertama gedung A, gedung B, gedung C dan gedung D.Gedung A
sebagai ruang Geologi dan Paleontologi.Lantai I adalah ruang geologi yang
menampilkan gunungan blumbangan, meteorit, material gunung berapi,
stalaktit-stalakmit dan batu
mulia.Lantai II berisi kerangka gajah Elephas, fosil gading gajah purba
(stegodon) yang panjangnya lebih dari 3 m, replika fosil pithecanttropus
erectus VIII, fosil tanduk kerbau, lukisan tentang kehidupan reptil.Gedung B
sebagai ruang Sejarah Hindu-Budha , Islam dan kolonial dan ruang keramik dan
batik.Lantai I sebagai ruang sejarah Hindu-Budha , Islam dan kolonial yang
menampilkan arca Ganesha terbesar dimuseum, arca Bodhisatwa, pintu Paduraka
Masjid Kudus, Meriam, Genta Kapal, dan Tombak Maling.Lantai II ruang keramik
dan batik menampilkan koleksi keramik dari Dinasti Ming abad XIV, keramik
Belanda dan Inggris, gerabah lokal dan batik dar beberapa kabupaten di
Jateng.Gedung C adalah galeri bersejarah perjuangan bersenjata pada lantai
I.Pada lantai I ini dibagi menjadi dua bagian: koleksi semasa perjuangan fisik
dan diploma.Lantai II sebagai ruangan yang mencakup ruang teknologi mata
pencaharian, ruang teknologi industry, transformasi, ruang teknologi kerajinan,
dan rumah tinggal.Yang terakhir gedung D sebagai galeri pembangunan pada lantai
I, galeri ini dikelompokkan kedalam ruang pembangunan, ruang tradisi
Nusantara.Lantai II sebagai galeri kesenian yang dipisahkan menjadi seni
pagelaran, seni pertunjukkan dan seni musik.
Peninggalan
budaya dijawa antara lain candi, wayang, prasasti, keris dan blencong Candi merupakan bangunan yang
berfungsi sebagai tempat menyembah para dewa pada Hindu-Budha.Candi-candi yang
berada di Jawa antara lain Candi Pawon, Candi Mendhut, Candi Dieng, dan Candi
Cetho.Candi Pawon terletak di desa Borobudur , kecamatan Borobudur, kabupaten
Magelang, propinsi Jawa Tengah.Candi yang mempunyai nama lain Candi
Prajanalan ini lokasinya sekitar 2 km
kea rah timur laut dari Candi Borobudur dan 1 km kearah Tenggara dari Candi
Mendut.Candi Mendut terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, kabupaten
Magelang, Jawa Tengah, sekitar 38 km kearah barat laut Yogyakarta.Lokasinya
hanya 3 km dari Candi Borobudur, yang mana candi Budha ini diperkirakan
mempunyai kaitan erat dengan Candi Pawon dan Candi Mendut.Ketiga candi tersebut
terletak pada satu garis arah selatan-utara.Candi Dieng merupakan kumpulan
candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Kawasan
Candi Dieng menempati pada daratan pada ketinggian 2000 m diatas permukaan laut, memanjang arah
utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800m.Candi Cetho merupakan
sebuah candi bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit Akhir pada Abad ke-15 ,
terletak pada desa Gumeng, wilayah kecamatan Jenawi dengan ketinggian 1400 m
dpl.Mempunyai nilai mistik yang tinggi dan biasa dipergunakan sebagai
tempatperenungan diridan meditasi.Dikelilingi hamparan perkebunan teh berada
disekitarnya serta kesejukan udara yang akan memberikan nuansa kembali ke alam
yang kental.
Prasasti
Temanggung berasal dari desa Temanggung yang berbahan batu, berasal dari abad
VIII M.Tulisan dengan huruf dan bahasa Jawa Kuno, isi prasasti tersebut sebagai
berikut: Swasti saka warsasita 785 sada masa pancemi krsnapaksa
,Paniruan-wegai buda wara, Uttar sada neksira sabha, Gya yoga tatkala pitama
………… (pecah).Prasasti SAg PAMGAT SWAg asal dari desa Jetak , Mungkid
kabupaten Magelang.Prasasti ini ditulis melingkar ( 3 baris ) dibagian atas
silinder menggunakan huruf dan bahasa Jawa Kuno.Isi prasasti sdbagai berikut: Swasti saka warsasita 803 asujimasa ekadisi suklapaksa waruku kaliwuan sukraw’ ra, Dhanistha
naksatra drtiamwata yoga tatkala sag pamgat swan man ma.Prasasti Nandi asal
kabupaten Batang merupakan aspek siwa
dalam bentuk thejomorphic, yaitu
penggambaran tokoh dalam bentuk binatang, dalam hal ini adalah binatang
lembu.Didalam Hindhu, binatang sering digambarkan dalam hubungannya sebagai
“Vahana” dewa (kendaraan dewa). Pada
bagian dasar ( lapik ) arca nandi tersebut terdapat tulisan pendek / prasasti
menggunakan huruf dan bahasa Jawa Kuno.
Wayang adalah
buah karya seni adi luhur bangsa Indonesia.Ia merupakan wujud hasil olah sistem
gagasan perilaku masyarakat Indonesia.Beberapa prasasti telah membuktikan bahwa
pertunjukan wayang telah ada pada jaman kuno.Misalnya empat lempengan
tembaga yang ditemukan di Bali.
Lempengan ini berangka tahun 980 Saka ( 1058 M ) dan isinya telah disalin oleh Van Der Tuuk
dan Dr.Brandes. Lempengan ini menyebutkan kata ringgit.Kata ringgit ini sebagai
sinonim dari kata wayang .Sementara itu, relief pada candi seperti relief di
candi Prambanan , candi Panataran juga ditemukan jejak dekoratif bentuk wayang
mirip wayang beber.
Wayang kulit
dapat penghargaan UNESCO sebagai warisan dunia pada tanggal 7 Nopember 2003.Macam-macam
wayang yaitu wayang sadat, wayang
warta,wayang budha, dan lain-lain.Wayang sadat adalah wayang yang mengangkat
kisah Babad Tanah Islam di Tanah Jawa, wayangnya berbubasa seperti orang
islam.Wayang warta merupakan wayang yang mengisahkan kisah-kisah pada kitab
Injil.Wayang Budha mengisahkan Sidarta Gautama.
Keris merupakan
senjata khas masyarakat Jawa dan kalangan masyarakat Jawa.Keris dianggap
sebagai benda leluhur.Namun masyarakat kurang memahami senjata tradisional
tersebut.Dengan perkembangan zaman, banyak masyarakat Jawa tidak
mengetahuimsejarah keris, makna sebenarnya, fungsi keris dan dan bagaimana
menempatkan keris dengan tepat sehingga banyak yang disalahgunakan.
Blencong
merupakan alat penerangan untuk pertunjukan wayang pada masa lampau yang
menggunkan bahan bakar minyak kelapa.Blencong ini terbuat dari kayu berukir
ataupun perunggu, dengan lubang ditengah untuk menaruh minyak dan sumbu.Namun
blencong sekarang jarang digunakan karena dianggap kurang praktis dan sinarnya
kurang terang.
Sedangkan peninggalan budaya yang terkait
dengan islam antara lain menara masjid Kudus, sirap atap masjid Demak, dan seni
hias Terakota.
Menara masjid Kudus ini berada dalam satu
kompleks dengan masjid kudus, tepatnya disamping kanan masjid.Arsiteknya
mengatur pada bangunan pura (seperti di
Bali).Tinggi menara ini 18 m. Menara didirikan bersamaan dengan dibangunnya
masjid kudus pada abad ke XVI M. Masjid kudus terletak di desa Kauman ,
kabupaten Kudus.
Sirap atap masjid Demak, atap bersusun tiga
masjid Demak melambangkan orang yang
beriman dimulai dari mukmin, muslim, dan muhsin, serta islam dan ihsan.Juga
melambangkan tiga tingkatan dalam tasawuf yang dari bawah keatas melambangkan syari’at,tarekat , dan ma’rifat. Pada waktu
dibangun atap masjid demak terbuat dari welit, kemudian tahun 1710 Paku Buana I
memerintahkan untuk mengganti welit dengan sirap dari kayu. Dalam tradisi Jawa
atap hanya boleh digunakan pada atap-atap rumah bangunan.sirap terbuat dari
kayu jati yang tua.
Seni hias terakota adalah salah satu
kekayaan dan warisan budaya masyarakat Jawa Tengah yang tidak ternilai
harganya.Keberadaannya sudah cukup lamadan telah member warna serta menghiasi
kehidupan masyarakat, seni terakota terbuat dari tanah liat yang dibakar,
beragam motif sulur. Seni pada masa islam abad ke XV. Fungsinya ialah untuk
hiasan bangunan.
III.
PENUTUP
Demikianlah
laporan ini saya susun dan tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi penyusunan
laporan selanjutnya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.